Apa itu besi beton?
Sejarah
Sejarah besi beton pertama kali digunakan oleh seorang kebangsaan Perancis yang bernama Joseph Monier pada tahun 1850. Monier merupakan seorang tukang kebun yang melakukan eksperimen dalam pembuatan pot bunga dan bak beton. Pada mulanya Monier menggunakan tanah liat dan kayu sebagai bahan utama pembuatan pot, namun ia menemukan bahwa kedua bahan ini sangat mudah rusak dan patah oleh akar tanaman. Kemudian Monier mencoba membuat bak beton menggunakan campuran semen yang diperkuat dengan kawat besi yang disusun secara paralel. Eksperimennya ini berhasil karena ternyata penggunaan kawat besi tersebut bisa menghasilkan konstruksi yang ringan namun tetap memiliki kekuatan yang optimal. Pada tahun 1867 Joseph Monier mendapatkan hak paten atas hasil karya yang dibuatnya berupa kolam penyimpan air dari beton yang telah diberi anyaman tulang besi. Pada tahun 1875, jembatan beton bertulang besi pertama dibangun di Castle of Chazelet dan Monier adalah desainernya.
Definisi
Besi beton adalah baja tulangan berpenampang bulat dan dalam bahasa Inggris besi ini disebut dengan concrete steel atau rebar. Di Indonesia besi beton lebih dikenal dengan dengan nama baja tulangan atau besi tulangan di pasaran. Penggunaannya yang luas dan fungsinya yang vital sebagai tulang atau rangka bangunan, menjadikan besi ini sebagai material yang wajib memenuhi standar SNI yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Jenis Besi Beton
Berdasarkan fisiknya, besi beton dapat dibedakan menjadi besi beton polos dan besi beton ulir. Besi beton polos (plain rebar atau reinforced bar) merupakan baja tulangan yang memiliki permukaan yang rata atau tidak bersirip. Sedangkan, besi beton ulir (deformed bar) merupakan baja tulangan yang memiliki ciri yaitu bersirip melintang dengan permukaan yang bercorak spiral. Untuk informasi lengkapnya simak penjelasan berikut ini.
Besi Beton Polos
Besi beton polos (plain bar) adalah besi tulangan yang memiliki permukaan serta penampang yang mulus dan licin. Besi ini cenderung memiliki struktur mikro yang lebih renggang dibandingkan dengan besi beton ulir. Selain itu, besi beton polos memiliki sifat baja yang cenderung lebih lunak dibandingkan dengan besi beton ulir dengan rata-rata hasil kekuatan tarik (TS – Tensile Strength) besi beton polos 280 N/mm2.
Spesifikasi Besi Beton Polos
Besi beton polos memiliki banyak variasi ukuran dan diameter di pasaran. Meskipun demikian, besi beton polos memiliki standar ukuran panjang yang sama yaitu 12 Meter. Misalnya, ukuran besi beton polos yaitu 6 mm x 12 M maka diameternya adalah (D) 6 mm dan panjang keseluruhan (L) besi beton polos adalah 12 M. Cara ini juga dapat Anda gunakan untuk menentukan ukuran besi beton polos lainya. Agar dapat memudahkan dalam menentukan ukuran besi beton sesuai dengan kebutuhan, Anda dapat menggunakan ilustrasi dimensi besi beton polos di bawah ini.
Besi beton polos memiliki beragam ukuran diameter yang dapat Anda sesuaikan dengan kebutuhan konstruksi. Pada tabel di bawah ini kami berikan contoh ukuran besi beton polos yang sering digunakan di pasaran :
mm |
M |
Kg |
6 | 12 | 2.66 |
8 | 12 | 4.74 |
10 | 12 | 7.4 |
12 | 12 | 10.66 |
16 | 12 | 18.96 |
19 | 12 | 26.76 |
22 | 12 | 35.81 |
25 | 12 | 46.2 |
Fungsi Besi Beton Polos
- Besi beton polos biasanya digunakan untuk tulangan konstruksi skala kecil hingga besar, seperti jembatan, bangunan hunian, jalanan dll
- Digunakan sebagai besi begel yang bertujuan untuk mengikat batang-batang besi ulir sehingga membentuk rangka-rangka beton.
Kelebihan Besi Beton Polos
- Tahan terhadap tekanan dan getaran sehingga cocok digunakan dalam berbagai jenis konstruksi
- Relatif tahan lama atau lebih awet.
- Memiliki daya tahan tinggi dan kuat terhadap air sehingga tidak mudah berkarat
- Selain tahan terhadap air, material ini juga tahan terhadap api, sehingga material ini tidak mudah mengalami kerusakan bila digunakan dalam jangka waktu yang lama.
- Fleksibel dan mudah untuk ditekuk atau dibentuk sesuai kebutuhan.
Kekurangan Besi Beton Polos
Memiliki daya tekan yang lebih rendah sekitar 280 N/mm2 dibandingkan besi beton ulir 420 N/mm2
Contoh Penggunaan Besi Beton Polos
- Tulangan Konstruksi
Besi beton polos digunakan sebagai tulangan konstruksi karena besi ini dikenal akan kekuatannya menahan gaya tarik dan tekanan sehingga konstruksi bangunan bisa lebih kokoh. - Begel
Kelebihan besi beton polos yang mudah dibentuk, menjadikan besi beton polos dapat digunakan untuk pembuatan besi begel.
Besi Beton Ulir
Besi beton ulir adalah baja tulangan beton yang permukaannya memiliki sirip/ulir melintang dan memanjang yang bertujuan untuk menyatukan elemen bahan bangunan dengan rangka yang disusun oleh besi beton ulir tersebut.
Spesifikasi Besi Beton Ulir
Ukuran besi beton ulir memiliki diameter mulai dari 10 mm hingga 32 mm. Panjang besi beton ulir di pasaran memiliki standar ukuran panjang yang sama yaitu 12 meter namun biasanya dijual dalam bendel yang ditekuk menjadi dua sehingga mempermudah proses pengiriman besi beton.
Pada gambar di atas kita bisa melihat dimensi utama dari besi beton ulir. SImbol (D) melambangkan diameter besi beton ulir dan (L) adalah panjang besi beton ulir. Anda dapat menggunakan ilustrasi dimensi di atas untuk membantu dalam menentukan ukuran besi beton ulir. Misalkan, ukurannya 10mm x 12M maka artinya sebuah besi beton ulir memiliki diameter (D) 10mm dan panjang keseluruhan (L) besi beton ulir 12M. Cara ini juga dapat Anda gunakan untuk menentukan ukuran besi beton ulir lainnya. Pada tabel di bawah ini kami berikan contoh ukuran besi beton ulir sebagai berikut.
Besi Beton Ulir | mm |
M |
Kg |
Ulir 10mm x 12M (BJTS 420) | 10 | 12 | 7.4 |
Ulir 13mm x 12M (BJTS 420) | 13 | 12 | 12.48 |
Ulir 16mm x 12M (BJTS 420) | 16 | 12 | 18.96 |
Ulir 19mm x 12M (BJTS 420) | 19 | 12 | 26.76 |
Ulir 22mm x 12M (BJTS 420) | 22 | 12 | 35.81 |
Ulir 25mm x 12M (BJTS 420) | 25 | 12 | 46.2 |
Jenis/Tipe Sirip Baja Tulangan Beton Ulir
Permukaan beton ulir harus memiliki sirip yang teratur dengan arah melintang sumbu batang sedangkan rusuknya memanjang searah dan sejajar dengan sumbu batang. Sirip-sirip tersebut harus terletak pada jarak yang teratur serta memiliki bentuk dan ukuran yang sama. Sirip melintang tidak diperbolehkan membentuk sudut kurang dari 45° terhadap sumbu batang. Apabila membentuk sudut antara 45° sampai 70°, arah sirip melintang pada satu sisi atau kedua sisi dibuat berlawanan. Sedangkan, bila sudutnya diatas 70°, arah yang berlawanan tidak diperlukan. Permukaan besi beton ulir dibuat memiliki sirip yang bertujuan untuk mencegah puntiran. Semakin besar permukaan baja yang terkena adhesi beton, maka semakin kuat ikatannya. Adhesi beton adalah gaya tarik menarik antara permukaan baja dengan beton, adhesi akan mengakibatkan permukaan baja dan beton saling melekat bila dicampurkan. Selain itu, Kelekatan beton tergantung pada kekasaran permukaan baja, jadi semakin kasar baja semakin baik pula daya rekatnya.
Fungsi Besi Beton Ulir
- Besi ulir sering digunakan untuk pembangunan konstruksi dan infrastruktur yang membutuhkan daya tarik yang kuat seperti gedung pencakar langit.
- Besi ulir juga digunakan sebagai tulangan utama dalam pembuatan beton bertulang. Alasan utama besi beton ulir ini digunakan karena dapat mengait dengan kuat.
- Digunakan untuk kebutuhan pembangunan jembatan, karena besi beton ulir mempunyai ikatan yang kuat diantara tulang-tulangnya. Daya ikat dari besi beton ulir juga memiliki fungsi untuk meredam atau menahan berbagai gerakan dari batang terhadap bahan beton.
Kelebihan Besi Beton Ulir
- Memiliki daya ikat yang lebih tinggi daripada besi beton polos.
- Tidak mudah bengkok sehingga sangat cocok digunakan untuk tulangan memanjang.
- Memiliki kekuatan tarik yang lebih besar daripada besi beton polos minimal sebesar 420 N/mm2
- Memiliki daya tahan yang cukup tinggi terhadap air dan api.
- Memiliki sifat awet dan tahan lama karena besi beton ulir biasanya mengalami proses pemadatan semen yang membuat besi beton ulir semakin lama semakin keras.
- Biaya perawatannya yang murah sehingga tidak perlu membutuhkan perawatan karena memang sudah menyatu dengan sebuah struktur
Kekurangan Besi Beton Ulir
- Penerapannya dalam proses konstruksi membutuhkan komponen tambahan seperti bekisting yaitu penahan pada saat proses pengecoran.
- Harganya lebih mahal dibandingkan besi beton polos
Contoh Penggunaan Besi Beton Ulir
- Konstruksi Gedung Pencakar Langit
Besi beton ulir lebih dipilih sebagai konstruksi gedung pencakar langit karena memiliki daya tarik yang kuat, sehingga bangunan bisa lebih kuat dan berdiri kokoh. - Pembangunan Jembatan
Pembangunan jembatan membutuhkan material yang kuat dan dapat meredam atau menahan berbagai gerakan yang ditimbulkan beban diatasnya, sehingga besi beton ulir sangat cocok digunakan untuk pembangunan jembatan karena memiliki daya tarik yang kuat dengan beton.
Besi Beton Polos dan Besi Beton Ulir, pilih yang mana?
Besi beton polos dan besi beton ulir terbuat dari bahan baku dan melalui proses pembuatan yang sama, perbedaannya hanya terletak pada struktur permukaannya saja. Permukaan besi beton polos cenderung polos dan lebih halus sedangkan pada besi beton ulir permukaannya terdapat lekukan, rusuk dan lug. Hal ini dikarenakan dies atau matras yang digunakan dalam proses pembuatan masing-masing jenis besi beton ini berbeda. Penggunaan besi beton dalam proses konstruksi memiliki fungsi yaitu membuat bangunan lebih fleksibel, lebih kuat, dan tahan terhadap tekanan. Namun, karena memiliki lekukan dan rusuk pada permukaannya, besi beton ulir lebih sering digunakan untuk memperkuat struktur beton sehingga penyatuannya lebih kuat dan tahan lama. Berikut ini kami sediakan infografis perbandingan besi beton polos dan besi beton ulir yang dapat didownload sebagai bahan referensi sebelum membeli besi beton.